Korban Penipuan Oknum PNS Capai Tujuh Orang

Jumat, 29 Januari 2010
Ciamis (ANTARA News) – Korban penipuan oleh oknum PNS Dinas Perhubungan (Dishub) dilingkungan pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mencapai tujuh orang.

Kapolres Ciamis AKBP Agus Santoso SIK melalui Kasat Reskrim AKP Agus Gustiaman SH, kepada wartawan, Jumat mengatakan, dari hasil pengembangan kepolisian, sebanyak tujuh orang melapor karena menjadi korban penipuan oknum PNS.

“Perkembangan sekarang korban yang baru lapor adalah tujuh orang, sementara saat ini masih dalam pengembangan,” kata Agus.

Ia menjelaskan, jajaran kepolisian masih melakukan pengembangan kasus terhadap oknum PNS inisial SY (37) ditangkap di wilayah Kecamatan Pangandaran, Kamis (28/1).

Kata Agus, diduga masih banyak korban lain yang belum lapor terhadap perbuatan oknum PNS yang melakukan penipuan terhadap calon tenaga kerja.

“Kami mengharapkan kepada korban yang tertipu lapor kepada pihak kepolisian,” kata Agus.

Sementara itu, jajaran kepolisian Polres Ciamis masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku, berikut barang bukti kwitansi dan photo copy surat perintah kerja yang ada kaitannya dengan keterlibatan perbuatan oknum PNS.

“Dugaan korbannya cukup banyak akibat ulah pelaku, kini pelaku masih diamankan di Polsek Pangandaran,” katanya.

Tempat terpisah ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) juga sekertaris komisi III DPRD Ciamis, Yana D Putra, meminta pihak inspektorat pemerintah Kabupaten Ciamis agar bertindak tegas terhadap oknum PNS yang terlibat dalam penipuan.

Kata Yana, perbuatan oknum PNS tersebut mengakibatkan citra buruk bagi kepegawaian negeri sipil dilingkungan pemerintah kabupaten Ciamis.

“Bila dibiarkan tidak akan membuat efek jera, bahkan dampaknya dikhawatirkan akan timbul calon-calon oknum PNS lainnya, apabila tidak secepatnya ditindak sesuai peraturan dalam birokrasi kepemerintahan,” katanya.(*)

anaku wafii alfath riskg

Pemberantasan Narkoba Libatkan Pemerintah Desa

Jumat, 29 Januari 2010
Pemberantasan Narkoba Libatkan Pemerintah Desa
Sebanyak 16 orang bandar dan pengedar narkoba berhasil ditangkap (ANTARA/M. Irfan Ilmie)
Tapaktuan (ANTARA News) – Aparatur pemerintahan desa (gampong) dan kecamatan se-Kabupaten Aceh Selatan dilibatkan dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkoba (P2GN) di wilayah itu.

Kerja sama pemberantasan kejahatan narkoba itu terwujud melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemerintahan desa dan kecamatan dengan pihak kepolisian (Polres) yang dihadiri camat, Kapolsek, dan Danramil di Mapolres Aceh Selatan, Tapaktuan, Kamis.

“MoU sebagai upaya memutuskan mata rantai peredaran narkoba dengan mengajak masyarakat berpartisipasi membantu kepolisian untuk menumpas para bandar dan penggunanya,” kata Kapolres Aceh Selatan, AKBP Awi Setiyono.

Penandatangan MoU tersebut diwakili oleh Kepala desa (Keuchik) gampong Silolo, Alimuddin Is dan camat Pasie Raja, Rustam serta di ketahui Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Daska Aziz dan Kapolres Aceh Selatan AKBP Awi Setiyono.

“Saya berharap dengan adanya MoU itu semua pihak ikut bertanggungjawab memberantas P2GN,” kata Kapolres.

Ketua BNK Daska Aziz mengatakan Kabupaten Aceh Selatan masih dianggap sebagai salah satu daerah yang banyak ditemukan ladang ganja sebab topografinya berbukit dan dikelilingi pegunungan Bukit Barisan.

“Luas hutan Aceh Selatan mencapai 70 persen dari luas wilayah sehingga kemungkinan dijadikan untuk perkebunan tanaman haram oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” katanya.

Menurutnya BNK bersama aparat penegak hukum terus berupaya memberikan penyuluhan dan sosialisasi dampak penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat terutama generasi muda.

Daska Aziz yang juga Wakil Bupati Aceh Selatan, mengharapkan peran aktif tokoh masyarakat, ulama dan komponen sipil lainnya untuk menumpas peredaran narkotika.

“Warga harus berani melaporkan jika mengetahui adanya aktifitas penyalahgunaan narkoba diwilayahnya. Peran dan kerjasama mereka sangat menentukan keberhasilan untuk menghambat peredaran obat terlarang itu,” katanya.

Sementara itu, Bupati Aceh Selatan Husin Yusuf mengaku prihatin maraknya peredaran narkoba di daerah itu. Aparat desa dan masyarakat agar memusnahkan tanaman ganja dan mengawasi putra-putrinya agar terhindar dari pengaruh bandar narkotika.

“Dengan adanya MoU ini saya minta aparat desa, kecamatan dan masyarakat untuk berpartisipasi aktif sehingga daerah ini bebas dan program pemerintah bebas narkoba 2015 dapat terwujud,” kata Husin Yusuf.(*)

Rambu Lalu Lintas Minim di Kualatungkal

KUALATUNGKAL – Untuk tertib berlalu lintas di jalan raya bukan saja diperlukan kesadaran pengemudi dalam mematuhi aturan yang berlalu lintas yang baik, namun banyak lokasi jalan raya di Kualatungkal yang tidak terlengkapi rambu-rambu lalu lintas, sehingga pengguna jalan tidak memiliki panduan dalam menggunakan jalan secara baik.

Nofri (25) warga Parit Gompong Kualatungkal mengaku, sering dibuat bingung dengan minimnya rambu-rambu lalu lintas di Kualatungkal sehingga membuatnya ragu dalam berkendaraan.

“Kadang saya takut ditilang Polisi, karena salah dalam menggunakan alur jalan. Tapi karena rambu-rambu lalu lintas yang minim membuat saya kehilangan panduan, apakah jalur jalan yang boleh dilewati kendaraan roda dua atau terlarang dilewati belum begitu saya pahami di sini, karena saya jarang menemukan rambu-rambu lalin, “ujarnya kepada Radar Tanjab di Kualatungkal, Rabu (27/01).

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dishub-Kominfo) Tanjungjabung Barat, F Zebua SH yang dikonfirmasi Radar Tanjab  di Kualatungkal, Rabu ( 27/1) terkait minimnya rambu lalu lintas di wilayah kerjanya mengaku, tahun 2010 ini bakal melakukan penambahan rambu-rambu lalu lintas di banyak titik jalan di Kualatungkal.

“Melalui penganggaran APBD 2010, telah kita ajukan usulan untuk penambahan pemasangan rambu lalu lintas yang cukup di semua lokasi dan titik jalan raya di Kualatungkal. Apa lagi dengan mendekati penyelenggaraan MTQ kita upayakan rambu-rambu lalu lintas bisa terpenuhi pemasangannya, guna tertibnya kondisi jalan raya di Kualatungkal, “ujarnya.

Menurut Zebua, pihaknya akan segera merealiasasikan pemasangan rambu lalu lintas tersebut sesuai kebutuhan yang dapat memandu pengguna jalan, supaya tertib berlalu lintas dan dapat mempedomani arah dan petunjuk rambu lalu lintas yang dipasang tersebut. (ifa)

Jalan Provinsi di Sabak Rusak Tak Henti

MUARASABAK – Jalan provinsi di Tanjungjabung Timur bisa dikatakan tak henti-hentinya rusak. Pantauan Group Radar Tanjab di lapangan, kerusakan dapat dilihat diperbatasan antara Desa Pematang Rahim Kecamatan Mendahara Ulu dengan Desa Pandan Lagan Kecamatan Geragai. Saat ini kerusakan telah ditimbun dengan tanah. Mungkinkah bertahan lama ?

Selain itu, kerusakan juga tampak ditemukan diperbatasan antara Desa Pandan Lagan dengan Desa Suka Maju Kecamatan Geragai dan Desa Kota Baru.

Menurut salah seorang supir  angkutan sawit, Sani, sejak beberapa bulan terakhir ia tidak lagi melintasi Jalan Kota Baru. Pasalnya, kerusakan jalan sangat parah. “Mobil saya sendiri pernah terpelosok di lubang yang ada di tengah jalan itu, hampir seharian saya menaikkan ban mobil,” ungkapnya kepada Group Radar Tanjab.

Lanjutnya, kendati wakil rakyat berkoak agar kendaraan angkutan yang melebihi tonase jalan tidak melintasi jalan itu, intensitas angkutan semakin meningkat. “Percuma juga kalau tidak ada penegasan dari dinas terkait,” ucap Sani.

Menurut Sani, agar pengawasan berjalan lancar, dan angkutan tidak melebihi tonase, langkah bijak yang perlu disikapi dengan membuat timbangan. “Mungkin dengan cara ini bisa terawat jalan, tapi harus didukung dengan pengawasan yang tegas. Percuma juga dibuat timbangan, kalau pengawasan di timbangan tidak tegas,” selorohnya.

Senada juga disampaikan Parhan warga setempat. Menurutnya, bila terus dibiarkan, dan pengawasan tidak dilakukan dengan ketat, kerusakan akan terus terjadi. “Percuma dilakukan perbaikan bila pengawasan nihil. Itu sama saja bohong, ibarat pepatah, arang habis besi binasa,” tandasnya.(jon)

Pemadaman Listrik Ganggu Pelayanan Rumah Sakit

TERGANGGU: Pelayanan medis dan nonmedis di RUSD KH Daud Arif Kualatungkal terganggu akibat pemadaman listrik bergilir oleh PLN.

KUALATUNGKAL – Pemadaman listrik secara bergilir di Kota Kualatungkal sangat dikeluhkan warga dan mengganggu pelayanan medis-nonmedis di RSUD KH Daud Arif Kualatungkal. Para dokter khawatir listrik padam saat melakukan operasi, karena berakibat fatal terhadap pasien.

“Pemadaman bergilir oleh PLN telah membuat RSUD kekurangan arus, sehingga pelayanan pun terganggu,” ujar Direktur RSUD KH Daud Arif, Harmonang, kepada Jambi Ekspres, Kamis (28/1) kemarin.

Pemadaman ini merupakan dampak dari rusaknya dua mesin diesel PLN Cabang Kualatungkal sehingga menyebabkan berkurangnya pasokan listrik ke rumah pelanggan. Imbasnya, terjadi pemadaman bergilir dari tiga jam sekali menjadi empat jam sekali.

Adanya pemadaman ini, menurut Harmonang, selain mengganggu pelayanan RSUD juga membuat peralatan mereka terancam rusak lantaran turun-naik. Untuk mengatasainya, pihaknya berusaha menggunakan genset yang ada.

Penggunaan genset untuk menggantikan daya listrik PLN, jelas Harmonang, tidak bisa mencukupi karena daya yang dibutuhkan cukup besar. Jika menggunakan genset, lampu di kamar pasien bisa hidup, tapi jika peralatan medis beroperasi (seperti di ruang operasi dan instalasi lainnya) maka terpaksa terjadi pemadaman beberapa lampu karena kurangnya daya.

“Kami ada genset, tapi tak dapat mengatasi keselurahan karena daya yang dibutuhkan cukup besar, sedangkan genset cadangan masih diperbaiki,” katanya.

Harmonang berharap PLN dapat memberikan prioritas bagi RSUD KH Daud Arif Kualatungkal, sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan bagi pasien. “Kami harap persoalan ini dapat diatasi PLN,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua YLKI Cabang Kualatungkal, H Dedek Kurniawan SIP. Dia berharap PLN bisa mengatasi krisis listrik yang terjadi, sehingga pelayanan publik di Kualatungkal tidak terganggu. Menurut Dedek, berdasarkan informasi yang diterimanya dari PLN, akan terjadi pengurangan intensitas pemadaman. “Sebelumnya terjadi tiga hari hidup dan semalam mati (3:1), sekarang menjadi empat hari hidup dan semalam mati (4;1),” kata Dedek.

Meski begitu, YLKI berharap PLN menepati janjinya untuk menormalkan kembali listrik 100 persen. Disamping itu, pihaknya menyadari mesin-mesin PLN adalah mesin-mesin tua. PLN beralasan belum tercapainya listrik menuju normal, disebabkan mesin andalan yang digunakan yakni SWD belum bisa dioperasikan karena masih belum ditemukan gangguannya. Liner-nya masih tergores dan ini perlu dianalisa ahli.

“PLN akan memanggil ahli dari pabriknya di Jakarta. Mudah-mudahan ini tidak terlalu lama,” kata Dedek, sambil memperlihatkan isi SMS dari pihak PLN.

Sayangnya, ketika Harian ini akan mengkonfirmasikan langsung, Kepala PLN Cabang Kualatungkal tidak bisa dihubungi. Menurut stafnya, beliau sedang ada rapat dan belum bisa dikonfirmasi.

(zir)

Suhairi Mangkir Lagi Sidang Dugaan Korupsi PLTG Tanjabar

KUALATUNGKAL – Sidang dugaan korupsi pembangunan PLTG makin panjang. Pasalnya, salah satu saksi kasus yang merugikan negara Rp 7 miliar itu kembali mangkir Kamis (18/01) kemarin.

Sidang lanjutanan kasus tindak pidana korupsi PLTG dengan terdakwa Drs H Bambang Sutedjo dan Muhammad Irayani, SP, kemarin terpaksa ditunda, karena saksi Suhairi Siregar kembali tidak hadir untuk panggilan sidang. Mangkirnya Suhairi ini sudah terjadi empat kali.

Suhairi Siregar dihadirkan dalam sidang dalam kapasistasnya sebagai salah satu pemilik saham di PLTG. Sesuai dengan surat keterangan dokter dari RS Budhi Graha Jambi, saksi  tidak hadir karena alasan sakit.

Pada sidang yang dipimpin oleh Dulaimi, SH itu, awalnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fernando Simbolon, SH didampingi Junaidi, SH meminta agar pihaknya membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari  saksi.

Namun, pengacara kedua terdakwa yang diwakili Wajdi, SH keberatan. Wajdi meminta agar saksi itu tetap dihadirkan dalam sidang demi kebenaran materil, jika hanya dibacakan hasil BAP akan merugikan kliennya. “Kami keberatan karena saksi belum disumpah. Kalau diperiksa kita bisa menguji keahliannya seperti ahli BPKP pada sidang sebelumnya  justru membela terdakwa,” kata Wajdi.

Ia mengaku kecewa JPU tidak maksimal menghadapi sidang. Seharusnya tiga kali tidak datang saksi bisa dijemput paksa. Malah ini sudah panggilan sampai enam kali, maksimal tiga kali. Ada apa dengan JPU?” tanya wajdi.

Wajdi menegaskan semestinya JPU yang membawa ke dokter yang ditunjuk jaksa. “Kami sudah mengajukan keberatan kepada hakim. Minggu depan adalah kesempatan terakhir, kalau tidak hadir juga, sidang tetap dilanjutkan,” tegasnya.

Sementara  hakim memahami permintaan pengacara terdakwa. Dulaimi  meminta JPU berupaya sekali lagi untuk menghadirkan para saksi itu, karena sudah dipanggil beberapa kali  tidak datang. “Untuk saksi  itu, dihadirkan pada sidang pekan depan,  Kamis,” kata Dulaimi.

Menanggapi permintaan hakim dan pengacara terdakwa JPU, Fernando Simbolon, SH mengatakan, bahwa pihaknya semaksimal mungkin  berusaha menghadirkan saksi tersebut pada sidang selanjutnya. “Sudah kita panggil dan kirim surat ke alamatnya karena alasan sakit maka tidak bisa hadir. Ini ada suratnya dari dokter RS Budhi Graha, dia sakit ginjal dan akan berobat ke Malaka,” ungkap Simbolom sambil menunjukkan suratnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya kemarin.

Kebenaran surat itu kata Simbolon akan dipelajari dan setelah itu pihaknya akan menentukan sikap. “Pemanggilan paksa dilakukan jika saksi dipanggil hingga tiga kali secara berkala tidak memberikan alasan. Jika ada alasan tentu kita pelajari. Nanti kita akan  turunkan tim untuk mengecek kebenarannya,”tegas Simbolon.(zir)

Vaksinasi Campak Terancam Gagal .Dinkes Dinilai Lalai

JAMBI – Program Nasional pemberian vaksin campak yang akan dilaksanakan Juli mendatang terancam gagal. Pasalnya, pihak Pemkot tidak menyediakan dana operasional untuk itu. Hal tersebut terungkap saat hearing antara Dinas Kesehatan Kota Jambi dengan Komisi D DPRD Kota Jambi kemarin (28/1).

Dalam hearing tersebut Dinas Kesehatan mengeluhkan tidak dianggarkan anggaran untuk kegiatan tersebut. Padahal, kegiatan tersebut merupakan program nasional yang diadakan setiap 5 tahun sekali. Dan kebetulan untuk tahun ini Kota Jambi mendapatkan program tersebut. Diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes Kota Jambi Sahlian Lubis, untuk kegiatan vaksinasi campak, Vaksin campak diadakan oleh Pemerintah Pusat. Sedangkan Pemkab/kota menyediakan alat suntik yang 60 persen dibiayai provinsi. Sedangkan 40 persen dibiayai Pemkab/kota. Selain itu Pemkab/kota juga harus menyediakan dana operasional petugas yang akan memberikan vaksin.

“Kegiatan diadakan bulan Juli mendatang, namun anggaran tak ada,” ungkap Sahlian Lubis dalam hearing kemarin.

Disampaikannya juga didepan anggota Komisi D, selain kegiatan tersebut diatas pada tahun 2010 ini tepatnya pada bulan Nopember mendatang akan diadakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ini juga merupakan program nasional. Dimana untuk kegiatan tersebut anggarannya sudah ada.

Untuk mencari solusi pembiayaan kegiatan vaksinasi campak, dewan mencoba meminta tanggapan dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jambi Ertati Ahmad yang juga turut hadir saat hearing. Disampaikan Ertati, saat ini anggaran sudah disampaikan ke provinsi dan bila memungkinkan digunakan anggaran Program BIAS. “Gimana kalau dipergunakan anggaran BIAS, sebab kegiatan tersebut diadakan pada bulan Nopember. Sedangkan untuk anggaran BIAS akan dianggarkan melalui APBDP 2010,” ungkap Ertati.

Namun usulan tersebut ditolak oleh pihak Dinas Kesehatan. Hal ini dikarenakan pihak Dinas Kesehatan khawatir penggunaan anggaran yang bukan pada kegiatannya.

“Nanti akan jadi temuan, kita tidak berani,” ujar Sahlian Lubis.

Untuk melaksanakan program tesebut, akhirnya pihak Dinas Kesehatan, berkesimpulan akan menggunakan anggaran lain. Sahlian Lubis,yang ditemui usai hearing optimis program tersebut tetap berjalan. “Ini program nasional, tak akan gagal, akan tetap dilaksanakan, kita gunakan anggaran lainnya,” ucap Sahlian Lubis.

Namun dalam hearing tersebut ditemukan adanya kejanggalan, mengenai ajuan anggaran untuk program vaksinasi campak. Anggota Komisi C Paul Nainggolan, menyebutkan berdasarkan surat dari Dinas Kesehatan Provinsi, untuk program vaksinasi campak, pengadaan vaksinasi dan alat suntik semuanya dari pusat.

“Ini ada surat dari Dinkes Provinsi, jadi sebenarnya untuk apa anggaran tersebut,” tukas Paul.

Paul sendiri, menjadi bertanya-tanya kalau anggaran tersebut sempat disetujui kemana arah uangnya. “Bakal kemana uangnya ya, dan bagaimana selama ini berarti ada yang tak beres,” timpal Paul

Salah seorang staf Dinas Kesehatan menyebutkan setiap ada kegiatan serupa, pihaknya selalu membeli sebanyak 40 persen alat suntik. Tidak hanya itu saja, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang banyaknya rumah sakit swasta yang kurang di awasi oleh Dinas Kesehatan Kota Jambi.

”Dinas Kesehatan lalai dalam menjalankan tugasnya, kalau alasanya surat diterima baru bulan Oktober itu tidak bisa kita terima begitu saja alasan itu,” ujarnya.

Menurutnya, kalau surat tersebut diterima pada Oktober tetapi kini baru diterima laporan tentang RS swasta yang habis izinnya. ”Kan RS Budi Graha sudah habis saja tidak diketahui baru mau mulai buat tim lagi sekarang, semuanya terlambat, mudah-mudahan kedepan bisa lebuih baik lah harapan kota untuk dinas kesehatan,” pungkasnya.

(ika)

Martunis, si Anak Ajaib yang Kembali Menarik Perhatian Media di Portugal

/jio/index.php?option=com_content&view=article&id=7435&catid=25&Itemid=29

Ditulis oleh AGUNG PUTU, Banda Aceh
Rabu, 27 Januari
Jadi Laporan Khusus Lima Halaman di Koran Nasional

Bencana tsunami di Aceh lima tahun lalu tak bisa dilepaskan dari sosok Martunis. Bocah yang kini berusia 13 tahun itu menarik perhatian media dan tokoh internasional. Bahkan, hingga tahun kelima pascatsunami, media internasional tetap menganggap Martunis sebagai “bocah ajaib”.

Salah satu koran di Portugal, 24 Horas, menurunkan laporan khusus berlabel eksklusif. Laporan lima halaman itu hanya untuk membahas Martunis. Bocah yang kini duduk di kelas dua SMPN 8 Banda Aceh itu bahkan menjadi kaver atau sampul depan harian tersebut.

Di foto sampul depan itu Martunis mengenakan kaus bertulisan “Força Portugal” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Hidup Portugal”. Judul koran edisi Senin (25/1) itu berbunyi “A nova vida de Martunis”. Dalam bahasa Indonesia kalimat itu berarti “Kehidupan Baru Martunis”.

Di halaman dua terdapat semacam “kata pengantar”. Kata pendahuluan itu disandingkan dengan foto Martunis saat dijepret di kamarnya. Di kamar ukuran 4×3 meter itu terdapat figura yang melapisi kostum Ronaldo di tim nasional Portugal dan saat masih memperkuat Manchester United (MU), sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid.

Kalimat dalam bahasa Portugis itu berbunyi: “Roubaram o telemovel que o Ronaldo me deu e agora nao posso falar com ele…” Dalam bahasa Indonesia kurang lebih berarti, “Sayangnya saya sekarang tidak bisa berbicara langsung dengan Ronaldo”.

24 Horas merupakan koran nasional Portugal yang banyak menyajikan liputan khusus pada dunia olahraga. Sebagai koran harian, mereka juga menyediakan berita-berita khas koran harian umum dengan berita aktual dan rubrik-rubrik umumnya koran, mulai politik hingga pendidikan dan kesehatan.

Namun koran yang didirikan pada 1998 dengan oplah 20 ribu (dari total penduduk Portugal 10 juta) itu lebih banyak meliput berita-berita human interest. Kisah yang mengharu-biru dan kisah-kisah manusia yang menginspirasi. “Di Portugal, kami ini seperti majalah People,” kata Duarte Baiano, wartawan 24 Horas, kepada Jawa Pos (induk Jambi Independent).

Koran 24 Horas paling banyak dibaca di Lisbon, ibu kota Portugal. Mereka juga terbit di Amerika, yakni di New York dan New Jersey. Namun isi 24 Horas di Portugal dan Amerika berbeda kendati mereka satu grup. “Di Amerika kami hanya untuk komunitas Portugal di sana,” kata Duarte yang bergabung dengan 24 Horas pada 2006 itu.

Namun peliputan lima halaman tentang Martunis itu dilakukan dengan cara yang unik. Wartawan 24 Horas tidak terjun langsung ke Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Semua bahan liputan dan foto disuplai Jawa Pos.

Ketika itu, wartawan koran ini kebetulan berada di Banda Aceh. Duarte menelepon ke Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) dan menanyakan kisah terbaru Martunis. Wartawan koran ini pun mengunjungi rumah Martunis pada Jumat malam (22/1). Wawancara dilakukan dengan “bilingual” alias dwibahasa. Baiano bertanya kepada Martunis dengan perantara Jawa Pos. Semua foto yang diambil adalah milik Jawa Pos. Namun Duarte tidak menulis nama Jawa Pos dalam laporan itu. “Saya khawatir. Nanti kalau saya tulis, semua koran di Portugal akan menghubungi Jawa Pos. Jadi saya hanya tulis nama Agung sebagai wartawan di Indonesia,” katanya.

Masyarakat Portugal rupanya masih ingin mendengar kisah terbaru Martunis. Mereka penasaran tentang bagaimana kelanjutan kisah si anak ajaib yang selamat dari petaka tsunami itu. Apalagi saat ini gempa di Haiti juga ikut menguras emosi masyarakat dunia. Kisah heroik Martunis mengilhami banyak orang agar tidak menyerah terhadap musibah.

Bahkan, saking heroik, diva dunia Celine Dion memasukkan nama Martunis dalam buku 12 Heroes Among Us. Di dalam buku tersebut Martunis ditahbiskan sebagai salah satu dari pahlawan yang “manusiawi”, yakni pahlawan yang tidak perlu “kekuatan super” untuk menjadi pahlawan. Mereka hanya perlu bersemangat dan tidak menyerah.

Selain Martunis, pahlawan lain adalah anak-anak yang bertarung melawan penyakit dan segala keterbatasan untuk memperjuangkan kehidupan mereka.

Proses pemilihan Martunis sebagai salah satu pahlawan itu juga cukup unik. Familles d’Aujourd’hui sebagai organisasi yang merancang buku itu melibatkan 297 orang untuk menggarapnya.

Dari 297 orang, 31 orang dikerahkan hanya untuk mencari Martunis di Aceh. Setelah rampung pada 2008, Celine Dion kebagian tugas menjadi semacam ikon untuk memopulerkannya. Dion dan Martunis memang sempat bertemu. Pada musim panas 2008, penyanyi asal Kanada itu bertemu Martunis dan Sarbini, ayah Martunis, di Montreal, Kanada. Saat itu Martunis juga bertemu megabintang Madonna. Namun yang diingat Sarbini dan Martunis hanya saat bertemu Madonna. “Dia cantik,” kata Sarbini yang berkumis lebat itu.

Bagaimana Celine Dion? Sarbini dan Martunis hanya menggeleng. Mereka berdua tidak akrab dengan sosok Dion. “Mungkin kami dulu ketemu. Tapi karena saya tidak bisa bahasa Inggris, jadi tidak tahu apakah ada dia (Celine Dion) di antara mereka,” katanya. Padahal, dalam buku itu, foto Dion dan Martunis dipajang. Dion tampak memegang dagu Martunis.

Martunis memang dikenal sebagai bocah Aceh yang identik dengan negara Portugal. Terutama dengan pemain termahal dunia, Cristiano Ronaldo. Saat tsunami mengempas Aceh pada 26 Desember 2004 silam, Martunis yang saat itu duduk di kelas III SD berusaha menyelamatkan diri bersama ibu dan dua saudaranya dengan menumpang pikap. Ketika itu Martunis masih mengenakan kaus tim nasional Portugal bajakan.

Saat digulung ombak tsunami, pikap tenggelam. Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama kendaraan yang ditumpangi. Namun keajaiban seperti terjadi pada Martunis. Bocah itu muncul ke permukaan air.

Martunis selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu mengapung-apung. Kemudian dia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya. Kasur kapuk itu pun tenggelam. Martunis lalu memanjat sebatang pohon untuk bertahan hidup. Dia selamat setelah terseret arus tsunami yang kembali ke laut dan terdampar di kawasan rawa-rawa dekat makam Tengku Syiah Kuala.

Setelah 19 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap, gambar dan kisah Martunis beredar di stasiun televisi Eropa.

Martunis yang kini tampak tinggi dan kurus itu pun mendapat simpati bintang top sepak bola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Gilberto Madail, ketua Federasi Sepak Bola Portugal.

Martunis dan Sarbini beberapa kali diundang ke Portugal, Inggris, dan Kanada untuk menghadiri berbagai acara. Dia bahkan sempat muncul ke tengah lapangan hijau dengan dipeluk Presiden FIFA Sepp Blatter saat timnas Portugal bertanding lawan timnas Slovekia pada 2006 silam.

Sejak saat itu Martunis dan Ronaldo saling berkomunikasi. Ronaldo memberi Martunis sebuah ponsel agar mereka bisa saling berbincang dan berkirim kabar. Di dalam ponsel itu, Ronaldo tak hanya memberikan nomor pribadi. Dia juga menyertakan nomor handphone lima pemain top Portugal lainnya.

Namun, pada 2006, saat Martunis tinggal di barak penampungan pengungsi korban, tsunami ponsel itu dicuri. Ponsel dan nomor-nomor penting itu pun amblas. Sejak saat itu Ronaldo dan Martunis tak lagi saling berkirim kabar. Apalagi sejak pemain bernilai transfer Rp 1,3 triliun itu pindah ke Real Madrid. “Saya tidak lagi bisa berhubungan dengan Ronaldo,” kata Martunis saat ditemui Jawa Pos di rumahnya, Jumat lalu (22/1). Martunis masih penggemar berat Ronaldo. Potongan rambutnya terus mengikuti tren sang idola, yakni tipis di pinggir dan agak berjambul di tengah. Martunis kini pun terlihat agak jangkung.

Laporan 24 Horas itu sangat mewakili perasaan Martunis, sebab Martunis kini tak lagi bisa berkomunikasi dengan bintang pujaannya. Satu-satunya cara untuk melihat langsung sang bintang hanya dengan menonton siaran pertandingan sepak bola ketika Real Madrid bertanding. Martunis sangat berharap untuk bisa kembali berkomunikasi dengan Ronaldo. “Kami sedang merancang agar Martunis bisa bertemu Ronaldo lagi. Dia juga akan kami undang ke Portugal,” kata Duarte.(*)

Polda Babel Tangkap Mucikari, 13 Korban Trafficking

Rabu, 27 Januari 2010
Polda Babel Tangkap Mucikari, 13 Korban Trafficking
(ANTARA/Grafis/Hanmus)

Pangkalpinang (ANTARA News) – Polda Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengungkap kasus perdagangan manusia (trafficking) setelah mengamankan seorang mucikari, R (41) dan 13 korbannya yang dipekerjakan sebagai PSK di lokalisasi Parit Enam Pangkalpinang.

Kasat Satu Reskrim Polda Babel, AKBP Edison seizin Kapolda Babel Brigjen Pol Anton Setiadi mengatakan, Polda Babel berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat (Jabar) untuk mengungkap kasus trafficking, karena 13 korban warga Jawa Barat.

“Kami mendapat laporan dari Polda Jabar, bahwa ada laporan dari salah satu paman korban yang mengatakan keponakannya dipekerjakan sebagai PSK di Pangkalpinang,” ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, setelah tim dari Polda Jabar tiba ke Pangkalpinang, rombongan langsung menuju ke lokalisasi Parit Enam tempat korban dipekerjakan.

“Adanya laporan ini, lalu kami bergerak ke lokalisasi dan mendapatkan korban K (17) serta korban lainnya untuk kemudian kami serahkan kasusnya ke Polda Jabar untuk melakukan penyidikan mengenai perihal trafficking ini,” kata Edison.

Sementara itu, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar, Kompol Fatma Noer, mengatakan, terungkapnya kasus trafficking ini adanya laporan dari paman K, Zulkarnain (40) yang melapor ke Polda Jabar bahwa keponakannya dipekerjakan sebagai PSK di Pangkalpinang.

“Zulkarnain menceritakan, sebelumnya, K ditawari bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Palembang, namun kenyataannya dipekerjakan sebagai PSK di Pangkalpinang,” ujarnya.

Ia menjelaskan, setelah berkoordinasi dengan Polda Babel, anggota Polda Jabar langsung menuju ke lokalisasi tempat K dipekerjakan sebagai PSK.

“Setelah mendapat informasi yang benar lalu kami bergerak ke lokalisasi dan kami mendapatkan K beserta 12 temannya yang juga berasal dari Jawa Barat,” katanya.

Ia menambahkan, setelah seluruh PSK yang berasal dari Jawa Barat ditemukan berikut mucikari, R dibawa ke Polda Babel untuk diperiksa selanjutnya dibawa ke Polda Jabar.

“Seluruh korban beserta mucikari langsung kami bawa ke Polda Jabar untuk diperiksa,” katanya.(*)

« Older entries